Bertarunglah Prajurit

Sejak kecil Markonah sudah diajarkan cara bernafas yang benar dan tidak merugikan orang lain. Karna saat dia masih bayi, Markonah pernah kehabisan nafas. Karena merasa kecewa telah mengantri sekian lama untuk mendapatkan nafas, Markonah pun mengacak-ngacak benda yang ada disekitarnya, tak terkecuali tai ayam yang masih hangat itu. Melihat tai nya dihancurkan secara brutal, anak ayam pun mengadu kepada ayahnya. Ayahnya yang merupakan ayam jago paling tangguh dikampungnya pun datang membawa pasukan lengkap dengan senjata tajam disayap nya. Keadaan yang semakin mencekam itupun tak luput dari para pedagang asongan, yang siap siaga ketika nanti terjadi pertarungan dan akan banyak nya orang-orang yang menonton pertarungan itu, maka dia sudah siap untuk menjajakan dagangan nya kepada para penonton untuk dijadikan teman nontonnya. Disaat muda mudi nonton ditemani oleh pasangannya masing-masing, masih saja ada orang kaya gini yang nonton tawuran ditemani oleh jajanan, kasian. Mungkin dia teringat suatu slogan dari kacang-kacangan “jangan nonton bola tanpa kacang berkuda”. Ngomong-ngomong soal slogan, Markonah mempunyai satu slogan yang dia percayai sejak kecil, slogan yang dijadikan panutan itu didapat dari kakeknya yang berbunyi “janganlah engkau bersombong ria, dasar anak setan”. Dilihat dari slogan yang membara itu, hidup Markonah sehari-hari jadi penuh semangat serta tetap rendah hati. 

Kembali lagi soal Markonah yang sedang mengacak-ngacak lingkungan sekitar, para ayam pun telah sampai ke tempat Markonah dan siap menyerang. Sebelum menyerang, pentolan ayam melakukan ritual memanggil para leluhur, para leluhur pun cuek bebek dengan panggilan itu. Maklum lah para leluhur juga ingin dipanggil dengan panggilan sayang seperti say, beb, ay, dasar setan!. Para leluhur pun membuat pengecualian dengan para ayam, dia akan membantu para ayam kampus dengan syarat bahwa para ayam tidak boleh berkokok saat tengah malam, karena menurut mitos yang beredar dimasyarakat, bila ada ayam yang sedang berkokok tengah malam, maka disitu sedang ada setan/hantu, ihhh serem. Mendengar itu, pentolan ayam pun setuju dengan tawarannya. Namun anggota lain banyak yang tidak setuju, mereka menolak tawaran itu. Karena mereka beralasan bahwa berkokok tengah malam itu bukan karena adanya setan ataupun hantu, tapi mereka sedang nonton bola. “kan gak seru kalo nonton bola tanpa kacang berkuda cuman diem doang, gak ada gregetnya gitu kalo gak teriak-teriak” bela salah satu ayam.

Ditengah perdebatan yang sengit itu tiba-tiba muncul sosok misterius yang datang secara tiba-tiba. Sosok misterius ini menggunakan topi coboy dan mengendarai kuda supaya baik jalannya hey tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuuuk. Dia datang membawa amanah yang sangat penting. Dia pun sontak melantangkan suaranya untuk memberitahukan amanah apa yang telah dititipkan kepada dia. Angin seketika berhembus dengan kencangnya, menandakan bahwa akan turunnya hujan, sosok misterius pun siap membacakan surat yang telah dipegangnya. Naas bagi sosok misterius ini, dia baru ingat bahwa dia tidak bisa membaca. Karena ini amanah, dia berusaha mencerna yang ditulis dikertas itu. Setelah ditelaah secara mendalam, ternyata itu hanya kertas kosong saja yang tidak ada tulisan apapun selain “SEDOT WC HUBUNGI PENYEDOT WC LAH”, sungguh amanah yang berfaedah.

Markonah yang semakin menggila pun menghampiri para ayam dan tanpa rasa bersalah dia mengacungkan golok ditangannya, kasian banget ya goloknya jadi kacung, padahal dia bisa jadi barang yang berguna seperti buat sunatin john cena. Para ayam pun bergidik bulunya, hingga mereka cepirit ditempat. Melihat tai yang berceceran itu, Markonah murka dan langsung menggorok leher ayam satu persatu dengan sadisnya. Pentolan ayam pun ikut murka dengan kelakuan Markonah yang sudah tega membunuh teman-temannya. Karena murka itu pentolan ayam pun ikut menggorok leher teman-temannya.  Darah berceceran ditanah, hujan pun mulai turun secara perlahan. Dibawah derasnya hujan, Ayam dan Markonah sudah hampir kehabisan tenaga, pertarungan sesungguhnya pun dimulai. Markonah berlari menghampiri pentolan ayam dengan nafas yang memburu, ayam pun tak gentar dengan tindakan Markonah. “ssrrryyaaatttt” Markonah berhasil memotong sayap kanan ayam. Ayam meringis kesakitan, dia tak kehabisan akal, dia langsung mengeluarkan jurus andalannya. Ayam pun mengambil sayapnya yang sudah terpisah dari tubuhnya itu, lalu dia dengan gagahnya melempar kearah Markonah, “jedug” sayap itu sukses mengenai leher Markonah. Karena bentuk sayap yang seperti boomerang ini, sayap itu pun kembali lagi menuju ke ayam, naas bagi ayam, dia yang sombong dengan kemenangannya ini lupa bahwa sayap itu sedang kembali dengan ganasnya. “protototok” itu lah bunyi ayam ketika sayap itu menebas selangkangannya.

Dua makhluk ini pun tewas dengan luka yang membentuk black hole.


Sumber



Anak ayam yang melihat ayahnya mati secara sadis tak bisa membendung kesedihannya. Namun  dia ingat dengan perkataan ayahnya.

"Jika ayah sudah tidak ada didunia ini

Jaga adik-adikmu
Jaga ibumu
Jagalah hati jangan kau nodai
Oh iya satu lagi ayah memohon
Kalo ada ayam jago lain yang ngedeketin ibumu
Bangkitkan ayah dari kubur secepatnya!"


Anak ayam berhenti dari tangisannya dan melangkah kembali kerumahnya untuk menceritakan hari-hari yang seru ini kepada ibunya.

Komentar

  1. Ujung2nya kenapa jadi ayam goreng anjir woooy. :)))

    BalasHapus
  2. Setelah terluka jadi mati dan alhasil jadilah black hole.. :D
    Duh, sini lah bagi buat berbuka..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh lah gabung sini buka bersama, apa mau disuapin nih? hahahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi batu loncatan untuk persinggahan lalu tenggelam tak terlihat

Pertemuan Sebagai Perpisahan